Bila seseorng sedang jatuh cinta, apa pun akan dilakukan untuk mendapatkannya. Tidak cukup waktu, energi, harta, benda bahkan nyawa sekalipun akan dipertaruhkan.
Sesuatu yang lebih mengherankan, rasa cinta dapat mengalirkan energi bari pada seseorang yang sebenarnya telah kehilangan energi sebelumnya karena perjuangan yang begitu keras. Hal ini akan sangat menjadi luar biasa jika rasa cinta dimiliki seorang guru pada dunia pendidikan.
Oleh karena itu, sebagai seorang seharusnya selalu mencintai profesinya sebagai seorang pendidik dan pengajar. Bila tidak, jangankan bagi anak didiknya, bagi diri sang guru juga menjadi berat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari guna memenuhi tugas mulia ini.
Tanpa dilandasi rasa cinta terhadap profesi ini niscaya apa yang menjadi harapan dunia pendidikan pasti tidak akan terwujud.
Tipe guru di dunia pendidikan ada 3:
Pertama: Seorang guru yang benar-benar bercita-cita menjadi guru.
Orang yang tipe seperti ini akan mempunyai keinginan yang kuat atau bercita-cita menjadi guru semenjak dia masuk kuliah. Orang seperti ini biasanya menempuh pendidikan di bangku kuliah dengan berkonsentrasi di jurusan ilmu keguruan dan pendidikan.
Kedua: Menjadi guru karena pekerjaan.
Guru tipe seperti ini menjadikan profesi guru karena tuntutan bahwa ia harus mempunyai pekerjaan.
Tidak dipungkiri bahwa setiap orang tentunya membutuhkan pekerjaan untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, tidak sedikit guru yang sudah mengajar sebatas memenuhi kewajibannya saja. Dia tidak memiliki cinta terhadap bidang pekerjaan sebagai seorang guru.
Ketiga: Terpaksa menjadi guru. Tipe guru ini adalah menjadi guru semata-mata faktor keterpaksaan belaka. Karena melamar pekerjaan di sana sini tidak diterima, akhirnya melamar menjadi guru, daripada tidak bekerja sama sekali. Guru seperti ini tidak ada yang bisa diharapkan kebaikan darinya.
Oleh karena itu, apa pun penyebab dan motivasi seseorang untuk menjadi guru pada awalnya, seiring berjalannya waktu, hendaknya mencintai profesi guru ini. Dengan demikian nantinya dalam menjadikan profesi ini penuh semangat tanpa mengenal lelah.
Maka, jadilah guru yang mencintai profesinya; mendidik dan mengajar, sehingga bisa all out dan memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya.
*Disampaikan di pembinaan guru GIS, setiap Sabtu Pekan 1, 3 dan 4, pukul 10.30 s.d 12.00
πππππ
