You are currently viewing GIS PARENTING SERIES – SERI 1: TAK CUKUP DENGAN CINTA, Bagian 1

GIS PARENTING SERIES – SERI 1: TAK CUKUP DENGAN CINTA, Bagian 1

Bismillah, ahmadulillah washalatu wassalamu ‘ala rasulillah, amma ba’du.

Ayah Bunda yang dirahmati Allah ﷻ.

Harus ada yang kita ubah. Kalau kita mengingat nasihat sahabat Ali bim Abi Thalib radhiallahu ‘anhu tentang anak-anak kita, tentang betapa mereka lahir untuk zaman yang akan datang dan bukan zaman saat kita menepuk dada hari ini.

Terasa betul bahwa kita harus membangun visi hidup meraka. Harus kita siapkan pendidikan mereka dengan pendidikan yang menghidupkan jiwa, menguatkan tekad, membangkitkan hasrat untuk berbuat baik, menanamkan disiplin prima, dan menempa mental yang unggul untuk menentukan wajah masa depan mereka.

Kita takkan pernah cukup jika hanya mencerdaskan otak mereka. Apalagi jika kita hanya mengisi kepalanya dengan pengetahuan, informasi yang bertumpuk, atau data yang tak berguna (data smog, istilah David Shenk). Padahal, sebagian besar yang disajikan oleh stasiun TV dan medsos adalah kotoran data, dan bukannya informasi yang bermanfaat.

Pengorbanan para ibu yang harus mengandung selama sembilan bulan disertai dengan beban berat sejak awal kehamilan, hingga saat melahirkan harus kita tebus dengan pendidikan yang terbaik. Ini agar setiap anak dapat menjadi pembuka PINTU SURGA yang tinggi. Tidak sedikit waktu yang kita habiskan untuk mengantarkan seorang anak agar tampak lucu, dan menjadi penghapus penat bagi jiwa yang lelah.

Sesudah pengorbanan selama sembilan bulan, anak-anak itu lahir dalam keadaan yang masih memerlukan tenaga kesabaran, kasih sayang, dan juga kesehatan. Tidur kita yang kurang, istirahat yang tak mencukupi, kesehatan yang kadang ikut terganggu, dan waktu-waktu yang produktif kita yang tergerogoti, takkan pernah cukup untuk menghargai karunia Allah ﷻ yang bernama anak ini.

Maka, anak-anak yang terlahir itu harus kita antarkan menuju masa depan untuk memberi bobot kepada bumi dengan kalimat laa ilaaha illallah. Kalau memang harus sakit, biarlah hari ini sakit. Asalkan mereka dapat kita antar ke gerbang masa depan sebagai hamba Allah ﷻ yang banyak bersujud kepadaNya. Apa pun yang ada di tangannya, kepada Allah ﷻ ia abdikan. Kalau ia menggenggam dunia beserta segala isinya, maka di hatinya ada Allah ﷻ. Ia menjadikan shalatnya, ibadah dan perbuatannya, hidup dan matinya untuk Allah Tuhan Sekalian Alam.

~~
Batam, Rabu, 23 R. Akhir 1447/15 Oktober 2025
Mahmudi A. Dahlan, M.Pd., C.HRMP

#GIS

#IslamicParenting

#IslamicEducation

#BasedOnQuranSunnah

Tinggalkan Balasan