You are currently viewing GIS PARENTING SERIES – SERI 2: TAK CUKUP DENGAN CINTA, Bagian 2

GIS PARENTING SERIES – SERI 2: TAK CUKUP DENGAN CINTA, Bagian 2

Bismillah, ahmadulillah washalatu wassalamu ‘alaa rasulillah, amma ba’du.

Ayah Bunda yang dirahmati Allah ﷻ.

Itulah sebabnya, kenapa anak kedua saya beri nama Lillahi Akbar Jihadi. Semoga kelak ia menjadikan segala sisi hidupnya adalah jihad yang dia persembahkan untuk Allah ﷻ. Dia jadikan pikirannya, jiwanya, hatinya, hidupnya, karirnya, hartanya dia infakkan di jalan Allah sebagai bentuk jihad untuk Rabbnya. Semoga dengan demikian, anak-anak itu dapat menjadi hadiah Allah di muka bumi membawa dua kebaikan, kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Itu pula sebabnya, anak saya yang ke 5 saya beri nama Khadijah Mafazah Jinan. Khadijah radhillahu ‘anha adalah figur yang tidak terbantahkan sumbangsihnya yang sangat besar terhadap dakwah suaminya, di awal-awal Islam, Nabi Muhammad ﷺ, sehingga Nabi Muhammad ﷺ bisa dengan tegar berdakwah kurang lebih 10 tahun. Khadijah radhillahu ‘anha telah Allah ﷻ persiapkan untuk Nabi Muhammad sebagai pendamping baik sebelum atau sesudah menjadi Nabi. Khadijah ﷺ adalah hadiah terbesar Allah ﷻ untuk RasulNya ﷺ.

Bagi saya, memberi nama anak adalah urusan pendidikan anak yang lebih awal. Saya letakkan cita-cita pada nama mereka. Sedapat mungkin dalam namanya ada tokoh yang dapat mereka contoh kebaikan dan kemuliaan. Anak pertama saya, saya namakan Shafiyah Al-Widad Lillah, Shafiyah adalah salah satu istri Nabi ﷻ, dari keturunan Nabi Musa ‘alaihissalam dan Nabi Harun ‘alaihissalam. Dia dinikahi Nabi ﷺ setelah perang Khaibar, tahun ke 7 Hijriyah. Shafiyah radhiallahu ‘anha sosok istri yang shalihah, jadi pendamping suminya, wanita yang dermawan, sangat mencintai Nabi ﷺ, suminya.

Anak ke 4 saya, saya namakan Malikah Iffati Lillah, sebuah nama menggambarkan harapan kesucian hati, jiwa, dan badan yang terjaga dan dipersembahkan untuk Allah.

Anak saya yang ke 6 saya beri nama Maryam Maisarah Jinan, karena saya berharap dia sedikit banyak mencontoh Maryam binti Imran, wanita terbaik yang pernah adalah dalam sejarah manusia. Bahkan namabta di abadikan dalam dalam nama, “Surah Maryam”. Dan dengan mencontoh wanita terbaik, dia dimudahkan masuk surga oleh Allah ﷻ.

Anak saya yang ke 3, saya namakan Asma Izzati Lillah. Asma adalah wanita yang berjuang dan mempersiapkan Hijrah Nabi ﷺ dan ayahnya Abu Bakar as Shiddiq radhiallahu ‘anhu menuju Madinah sehingga dia digelari dengan “Dzatun Nithaqain” (pemilik dua ikat pinggang). Wanita yang mempersambahkan kemuliaanya hanya untuk Allah ﷻ.

Nama yang baik saja tidak cukup. Nama yang memuat cita-cita besar hanyalah permulaan. Harus ada bekal yang kita berikan kepada setiap anak-anak kita agar kuat jiwanya, lembut hatinya, keras kemauannya, tangguh mentalnya, prima disiplinnya, dan bersemangat hidupnya. Harus kita asah pikirannya, kita sentuh perasaannya, dan kita kuatkanya jiwanya.

~~
Batam, Kamis, 24 R. Akhir 1447/16 Oktober 2025
Mahmudi A. Dahlan, M.Pd., C.HRMP

#GIS

#IslamicParenting

#IslamicEducation

#BasedOnQuranSunnah

#KeluargaIslami

#BaitiJannati

Leave a Reply